Dewasa ini dunia bisnis menjadi objek pembahasan yang menarik dalam
masyarakat. Banyak instansi perusahaan, komunitas pengusaha, dan lebih
utamanya lagi komunitas yang ada di lingkungan kampus seringkali mengadakan pelatihan atau sekadar seminar mengenai dunia bisnis (entreprenuership). Hal ini dimaksudkan agar
dapat menjadi solusi akan problem kelangkaan lowongan pekerjaan yang
ada di negara kita saat ini. Dengannya kegiatan-kegiatan tersebut,
mereka dituntut agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru,
bukan lagi mencari pekerjaan setelah lulus dari kuliah nanti.
Namun, untuk menuju semua itu banyak diantara kita yang takut gulung
tikar terlebih dahulu sebelum menjalankan bisnis yang kita inginkan. Hal
ini sering menjadi momok penghalang kesuksesan dalam menjalankan suatu
bisnis. Kita telah gugur sebelum bertempur. Di samping itu, modal yang
kecil sering kali menjadi alasan kita untuk menunda atau bahkan
membatalkan suatu bisnis yang telah kita impikan beberapa waktu silam.
Dua hal inilah yang harus kita tinggalkan jika benar-benar ingin menjadi
pengusaha sukses. Sebab, usaha yang dimulai dari “nol” merupakan
fondasi yang akan memperkokoh ketika kita menjadi pengusaha yang besar
(hal. 5).
Melalui buku 99 Cara Banjir Duit dengan Modal Sedikit, 99 Ide Bisnis di Bawah 10 Juta
ini, Fathur Rasyid menantang keberanian kita untuk segera memulai
bisnis dengan banyak pilihan yang diberikannya. Lain halnya dengan buku
panduan bisnis pada umumnya yang melulu membahas teori tentang dunia
bisnis saja, buku ini meyajikan sembilan puluh sembilan menu usaha yang
menjanjikan dan membentuknya pun tidak membutuhkan modal yang terlalu
besar. Mulai dari usaha makanan, seperti ayam bakar, es krim, bakmi Surabaya, keripik buah, jamu gendong hingga berbagai usaha jasa, seperti studio foto, cuci motor, lukis sepatu, dan lain-lain disajikan dalam buku ini.
Berbagai macam bentuk usaha yang diberikan dalam buku ini dipaparkan
dengan apik oleh Fathur Rosyid yang merupakan lulusan Sarjana Ekonomi
konsentrasi Manajemen Keuangan dan Perbankan di Universitas Pembangunan
“Veteran” Jakarta itu. Tips yang diberikan amat praktis, namun lengkap,
disertai bahan baku, prosedur, serta perhitungan finansial yang kita
perlukan. Selanjutnya, kondisi pasar dan peluang untuk membuka suatu
usaha juga menjadi perhitungan tersendiri dalam ia menyajikan contoh
usaha dalam buku ini.
Sekadar contoh, pada usaha Bakmi Surabaya misalnya, peralatan yang
dibutuhkan dalam berdagang bakmi Surabaya, diantaranya: gerobak sebagai
tempat menyimpan bermacam-macam bahan-bahan masakan, bumbu-bumbu, wajan,
kompor gas, dan beberapa tempat untuk meletakkan bahan baku masakan,
seperti mie, bihun, kwetiau, nasi, sayuran, dan bahan pelengkap seperti
ayam, telur, serta hati.
Proses memasak bakmi, pertama-tama yang harus kita lakukan adalah
memasukkan bawang putih, telur ayam, bumbu-bumbu, sebagaimana kecap ikan
dan kecap asin. Semua bahan tersebut di-gongso dengan sedikit
minyak hingga baunya harum. Setelah itu, baru memasukkan sayurannya
sambil diaduk hingga rata. Kemudian, jika proses itu sudah selesai, maka
tambahkan sedikit air, bumbu saus, sedikit penyedap dan diaduk lagi.
Terakhir, barulah mie dimasukkan dan ditambah dengan kecap manis serta
diaduk lagi hingga matang.
Simulasi keuntungan usaha bakmi Surabaya, dijelaskan dalam buku ini,
sebagai berikut: (1) Pemasukan: pemasukan rata-rata per hari Rp
300.000,00. Jadi, omset 1 bulan: 30 x Rp 300.00,00= Rp 9.000.000,00. (2)
Pengeluaran per bulan: (1) Belanja bahan masakan: Rp 160.000,00 x 30=
4.800.000,00. (2) Listrik: Rp 50.000,00. (3) Transportasi: Rp
150.000,00. (4) Sewa Tempat: Rp 200.000,00. Jadi, total pengeluaran
selama satu bulan adalah Rp 5. 200.000,00. Perlu diingat, ini merupakan
sebuah acuan sebagai modal awal, bukan seterusnya seperti ini. Hal ini
tergantung bagaimana perkembangan dari usaha bakmi Surabaya tersebut.
Selanjutnya, setelah melakukan pengurangan dari jumlah pemasukan
dikurangi dengan jumlah pengeluaran (Rp 9.000.000,00 – Rp 5.200.000,00),
kita akan mendapatkan keuntungan Rp 3.800.000,00 setiap bulannya.
Usaha bakmi Surabaya ini cocok dijual dimana saja, tidak hanya di
daerah Surabaya saja. Hal ini tidak lepas dari cita rasanya yang khas.
Keberadaan rasa pedas di sana menarik perhatian tersendiri di kalangan
masyarakat. Sehingga, dengan sendirinya masyarakat tersebut akan
tertarik dengan bakmi buatan kita. Selanjutnya, jika usaha bakmi kita
itu telah mendapatkan hati masyarakat, kita dapat mengembangkannya
dengan berbagai menu yang baru sesuai dengan kreatifitas kita
masing-masing (hal. 17-19).
Akhirnya, buku ini sangatlah cocok untuk dibaca, khususnya bagi kita
yang ingin mendirikan suatu usaha mulai dari “nol” atau bahkan seorang
pengusaha sekaligus. Karena selain contoh di atas, buku ini juga
mengulas 98 contoh usaha lain yang diberikan oleh penulis. Yang mana
kita bisa mendapatkan pelajaran tentang dunia bisnis (khususnya bisnis
dengan modal ekonomis) secara komprehensif. Mulai dari bagaimana cara
memilih produk yang akan kita jadikan suatu usaha, cara menganalisis
pasar, manajemen keuangan, serta bagaimana caranya mengembangkan usaha
tersebut hingga menjadi sebuah usaha yang besar, usaha yang menjanjikan,
yaitu usaha yang dapat meraup keuntungan yang melimpah. Selamat membaca
dan selamat berusaha.
Judul Buku: 99 Cara Banjir Duit dengan Modal Sedikit, 99 Ide Bisnis di Bawah 10 Juta
Penulis: Fathur Rasyid
Penerbit: FlashBooks, Yogyakarta
Cetakan: Pertama, September 2013
Tebal: 268 halaman
ISBN: 978-602-255-267-3
Peresensi : Wahyu Eko Sasmito (Mahasiswa UIN Sunan Ampel, Surabaya). Resensi ini pernah dimuat di Eramadina Online, 23 Desember 2013.