Kamis, 09 Januari 2014

Menjadi Pemuda Tak Biasa


Melihat realita negara kita saat ini, seakan melihat buah mangga yang masak tak sempurna di musim penghujan. Penuh dengan boleng-boleng serta rasa yang tak begitu nikmat jika dimakan. Negara kita saat ini tengah menghadapi berbagai guyuran permasalahan, mulai dari korupsi, kekerasan seksual, tawuran, pembunuhan, dan beberapa permasalahan lainnya, makin hari semakin menggurita.

Oleh karena itu, kedepannya negara kita ini sangat membutuhkan sosok pemimpin yang sangat piawai dalam menangani segala permasalahan tersebut. Dan tentunya calon pemimpin itu tidak lain adalah para pemuda yang hidup di zaman sekarang. Ya, pemuda yang katanya sebagai agent of change, agent of control dan beberapa sebutan bergengsi lainnya.

Namun, lagi-lagi kita memberikan permasalah pada negara jika membicarakan masalah pemuda saat ini. Coba kita lihat, kebanyakan pemuda saat ini telah terjangkit virus hedonisme yang sangat akut. Mulai dari fasion (life style), jika tidak up to date dikatakan dengan orang katrok, norak, ndeso, dsbg. Budaya tawuran, berkecimpung dalam lingkaran setan (miras, obat-obatan terlarang, narkotika dan “pacaran bebas” yang berujung pada tindakan asusila) selalu menjadi berita hangat di setiap harinya. Lalu pertanyaannya, apakah model pemuda seperti ini yang diharapkan oleh negara kita, Indonesia tercinta?

Tentu jawabnya tidak. Bukan pemuda seperti itu yang diharapkan dan didambakan untuk membenahi negara ini ke depannya, tapi pemuda “luar biasa”lah yang diharapkan. Yaitu generasi muda yang menyadari posisi dan fungsinya sebagai generasi pilihan yang selalu dinanti dan diharapkan keperkasaannya. 

Melalui buku Muda Luar Biasa, Jurus Tak Biasa, Menjadi Luar Biasa ini, penulis menerangkan secara gamblang bagaimana caranya menjadi pemuda yang luar biasa. Yaitu pemuda yang dapat berfikir keluar dari kebiasaan kebanyakan pemuda saat ini (pemuda yang senang hura-hura yang selalu ingin memuaskan hawa nafsunya).

Secara umum, buku setebal 287 ini membahas tiga pokok permasalahan: Pertama, untuk menjadi seorang pemuda luar biasa, Al-Farobi Ibnu Hasan menerangkan bahwa langkah pertama kali yang harus dilakukan adalah mengenali secara akrab tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri seorang pemuda. 

Di sadari atau tidak, seseorang yang telah memasuki masa muda akan mengalami perubahan yang sangat urgent. Baik dari segi fisik maupun non fisik (pola pikir, sikap dan perilaku). Yang jelas masa muda itu berbeda dengan masa anak ataupun masa tua. Perlu disadari bahwasannya masa muda merupakan masa yang paling kaya sepanjang perjalanan hidup kita di dunia. Yaitu kaya kekuatan, kesempatan serta kaya obsesi dan ambisi.

Masa muda adalah masa yang sangat menentukan untuk kesuksesan di masa depan. Ia seperti pelontar yang bisa melemparkan ke puncak sukses, atau sebalinya, menjungkalkan kita ke jurang kegagalan. Artinya, jika masa muda ini benar-benar dimaksimalkan kehadirannya, diseksamai potensinya dan dijejaki dengan sungguh-sungguh, maka akan ada sejuta kesempatan yang hadir di dalamnya, dan kita akan segera menggenggam kesuksesan di masa depan.

Tetapi sebaliknya, jika kehadirannya tidak disadari, keberadaannya hanya sebagai pemuas nafsu, potensinya diabaikan begitu saja, urgenitasnya tidak pernah mau direnungi dan dipelajari sehingga menyebabkan kita tidak mau dan tidak mampu memaksimalkan karunia Tuhan yang diberikan pada masa muda, maka kehancuranlah yang akan kita jumpai di masa yang akan datang (hlm 30-31).

Pemuda luar biasa itu selalu berfikir ke arah yang lebih dewasa dan relistis. Mereka lebih bijaksana dalam menentukan sebuah keputusan, dewasa dalam menghadapi masalah dan tajam dalam berfikir. Mereka tidak sembarangan menerima sebuah kabar dan wacana, tetapi mempertimbangkan kebenarannya dahulu. Fokus berfikir mereka pada apa yang di depan dengan memaksimalkan yang ada saat ini. Mereka tidak bersikap dan berperilaku seperti anak usia dini, yang selalu menomorsatukan kesenangan belaka dan selalu ingin dipenuhi segala keinginannya (hlm 23-28).    

Kedua, bergerak. Maksudnya setelah kita mengetahui serta memahami segala potensi yang ada pada masa muda, langkah selanjutnya yaitu mengaktualisasikan segala potensi tersebut dalam sebuah tindakan. Masa muda adalah masa yang dijanjikan. Masa yang diidam-idamkan untuk menggantikan kepemimpinan di masa mendatang. Untuk itu kita harus selalu berikhtiar secara total dalam memenuhi tuntutan tersebut. Disamping berikhtiar, sebagai penyempurna jangan lupa juga agar selalu berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena segala sesuatu yang terjadi di jagat raya ini tergantung dari kehendak-Nya.

Terkhir, yaitu memahami arti kesuksesan yang sejati serta meredam segala sesuatu yang sering menyesatkan pada generasi muda. Selama ini kita memaknai kesuksesan itu hanya sebatas pada pencapaian materi dan terpenuhinya kehendak setelah kita melakukan berbagai macam ikhtiar. Pemaknaan sukses model inilah yang seringkali melahirkan penyesalan yang mendalam. Sehingga, sering mengakibatkan keputusasaan kita dalam menggapai sebuah impian. Untuk itu, perlu kiranya kita meluruskan pemaknaan tersebut agar dampak yang merugikan itu tidak lagi kita alami. Kesuksesan sejati itu adalah rasa yang memunculkan titik-titik kebahagiaan dalam hati kita yang sesekali “mungkin” terjadi sebagai akibat dari pencapaian dan keterpenuhan kehendak kita tetapi terkadang pula muncul disebabkan keramah-tamahan dan kerendahan hati kita dalam menerima keberadaan dan keadaan kita (hlm 271).

Selain pemaknaan kesuksesan yang keliru, masa muda itu seringkali terjangkit virus “coba-coba” akibat dari rasa ingin tahunnya yang sangat tinggi. Ingin mecoba segala sesuatu yang dirasa sangat menyenangkan dirinya atau agar dianggap “bergengsi, keren atau apalah” oleh teman-temannya tanpa memikirkan terlebih dahulu apa efek dari perilaku mencoba sesuatu tersebut. Misalkan, kasus yang banyak menimpa kaum muda adalah masalah narkoba. Mereka awalnya dalam mengkonsumsi narkoba hanya sekadar mencoba, tapi lama-kelamaan mereka akan kecanduan yang pada akhirnya menuju pada suatu kehancuran. Rasa ingin tahu dalam keilmuan atau ingin memperluas wawasan itu sangatlah baik adanya, tapi kalau untuk masalah narkoba, seks bebas dan sejenisnya redamlah mulai sekarang jika kita ingin menjadi seorang pemuda luar biasa.

Akhirnya, buku Muda Luar Biasa, Jurus Tak Biasa, Menjadi Muda Luar Biasa ini sangat cocok dibaca khususnya bagi kaum muda agar segera sadar dari dahsyatnya hipnotis “hedonisme” yang sangat merugikan dirinya sendiri. Karena ide-ide inspiratif mengenai aspek spiritualis yang dibubuhkan dalam buku ini sangat cocok dijadikan suplemen hidup untuk menjadi pemuda luar biasa. Tapi, seperti kata pepatah, tiada gading yang tak retak. Buku ini belumlah sempurna, masih banyak terjadi kesalahan dalam pengetikan dan peletakan tanda bacanya.

Jubul Buku: Muda Luar Biasa, Jurus Tak Biasa, Menjadi Muda Luar Biasa
Penulis: Al-Farobi Ibnu Hasan
Penerbit: WritingRevo Publishing, Yogyakarta
Cetakan: I, Oktober 2013
Tebal: 287 halaman
ISBN: 978-602-7858-53-4

Peresensi: Wahyu Eko Sasmito (Pustakawan UIN Sunan Ampel, Surabaya). Resensi ini pernah dimuat di Wasathon.com, 8 Januari 2014.